kamu
pasti pernah mengalami hal ini. kira-kira ini terjadi ketika usiamu SMP-SMA
lah. kenapa aku bilang masa SMP-SMA? Apa yang akan diangkat kali ini? Mari kita
bahas. Karena ketika aku diusia itu mulai marak bermunculan Hape yang mulai
menggeser ketenaran wartel (Warung Telepon) dan telepon rumah. review sedikit
pada saat aku SD itu pernah diajak ke wartel. Beeeeuh pakai antri segala lagi.
Saat aku ke wartel sih antrinya tidak terlalu panjang. Yang penting Judulnya
antri. dengan bilik yang disediakan oleh pemilik wartel. bilik transparan dari
kaca muat 1 orang, yaaa kalo diisi 2-3 orang masih masih cukup asalkan
masing-masingnya tidak memakan space yang besar. hehehe. belum lagi ketika ada
pemberitahuan penting dari saudara jauh nih, pasti nelponnya ke tetangga.
tetangga menerima telepon, lalu dari tetangga mentransfer/datang ke rumah kita
ngasih tau kalo si A saudara jauh sedang telepon. si tetangga ini mungkin
menutup teleponnya disuruh nunggu mau dipanggilkan. kalo kita sudah datang di
rumahnya tetangga, nunggu ditelepon balik sama saudaranya. begitulah kira-kira
cerita masa sebelum banyak yang mempunyai telepon seluler.
sedikit
cerita ini, kalau yang sudah punya telepon seluler jangan kira tanpa hambatan.
hambatan paling krusial itu masalah jaringan atau gak ada sinyal. yah maklumlah
daerah rumahku masih jauh dari kota. denger-denger ini yang punya hape (yang
hidupnya di kota besar seperti jakarte karena suasana yang sedang aku ceritakan
ini saat lebaran, jadi yaa yang dari jakarte mudik ke desanya) itu harus naik
ke pohon, bahkan atap teras rumah, karena waktu itu ada sebagian atap teras
milik tetanggaku terbuat dari semen yang dicor. susah kan perjuangan sekedar
untuk mendapatkan jaringan seluler.
kembali
ke tema awal, seiring berjalannya waktu banyak nih yang punya hape, alasannya
biar mudah komunikasi dengan saudara. tapi kan kita punya teman, relasi dll
walhasil sering deh komunikasi dengan mereka-mereka. oiya berkat ini juga mulai
banyak menjamur pengusaha counter. tempat mengisi pulsa. nah waktu itu biaya
SMS dan telepon tergolong mahal. bisa-bisa 1 kali ngirim sms sampek lho 350
perak. wuuih mahal ya. berbeda kalo sekarang. kirim 2 gratis 250 SMS (ini
berdasar provider seluler) yang sedang kau pakai lho. Dan telepon juga mahal.
semakin
tambah hari semakin bermunculanlah provider-provider seluler yang membidik
pasar GSM. dan promosi gencar-gencar dilakukan untuk memikat pelanggan. perang
tarif deh. ditambah lagi beli karu perdana juga lumayan murah. dan bagi yang
muda sepertiku yang kala itu tergoda deh untuk mencicipi promo-promo yang
ditawarkan. namun tidak sering kok. soalnya, hape itu bagaikan tivi. kenapa aku
bilang TV, karena kebanyakan 1 rumah 1 TV. jadi kala itu 1 rumah 1 hape.
begitulah yang terjadi kala itu.
Nah
ini dia nih, dengan tarif SMS yang tak semurah sekarang, kala itu untuk
mensiasati konten SMS yang terbatas 160 karakter sedang yang ingin disampaikan
seabrek kata, akhirnya menulis sms dengan menyingkat-nyingkat tiap kata. yaa
minimal menghilangkan huruf vokalnya. contoh nih
penulisan
normal "kapan pulang? jangan lupa mampir ke sini"
versi
penyingkatan tulisan "kpn plg?jgn lp mmpr k sn"
itu
sih biasa. yang paling luar biasa begini "KpnPlg?JgnLpMmprKSn"
dengan
menghilangkan semua spasinya. sebenarnya tidak semuanya aku menerima sms dari
teman khususnya, kalo dari saudara ya disingkat sih disingkat tapi gak separah
anak muda ngetiknya. dan dengan sok nya menganggap kalau ngetik gak pakai
disingkat yang ekstra rapet (maksudnya tanpa 1 pun huruf vokal kecuali huruf
depan) itu gak keren gitu. hahahaha. sekarang jujur saja rasanya kayak gitu
justru yang gak keren. bahasa jawanya "kecakot" sama anggapanku sendiri.
lebih enak gitu nulis lengkap. yaa walaupun tulisan SMS saya yang sekarang
belum sempurna sesuai dengan EyD. masih ada 1 dua kata yang aku
menuliskannya belum sesuai sama kaidah.
tolong dimaklumi. soalnya kalo aku sms cenderung pakai bahasa yang campur.
antara jawa dan indonesia. maaf ya.
hmm
sebelum melangkah ke cerita yang lebih dalam, aku tekankan bahwa tulisan ini
berdasarkan dari pengalaman pribadi, tidak bermaksud menyindir siapapun.
beneran dengan jujur saya yuni pernah mengalami masa-masa seperti itu. kalo
merasa tergelitik ya maaf saja ya.
keanehan
penulisan tidak sampai disini saja. banyak contoh model pengetikan sms yang
jauh kalo tak baca lagi konyol. pengen ketawa dan malu gitu ketika
mengingat-ingat. nih aku kasih liat
semua=smw
dan=n
cewek=cwk
(sering rancu sama cowok, akhirnya muncul alternatif penulisan cwe, kalo cowok
ya cwo)
kalau=klo,
kl
atau=atw
juga=jg,
jga (rancu sama jaga pinter-pinternya kita deh)
nya=x
sampai=mpe
aku=aq,q
kamu=qm,
km, kmu, u
dan
masih banyak lagi.
nulis
yang disingkat bukan berarti resiko. resiko kesalahpahaman ada lho. kenapa ada?
namanya pesen singkat, pasti pengennya balesnya juga singkat. kalo ternyata 1
kali dibaca oleh penerima SMS lalu penerima menafsirkan B padahal yang dimaksud
A. hayoo repot kan.
dari
sini juga aku pernah mendapat komplain dari saudara kandungku. yang protes
saudaraku yang cewek ini. mbakku ada 3. ada yang memang mengikuti perkembangan
bahasa per-SMS-an, ada yang berusaha keras membaca dan memahami makna dari isi
SMSku, ada yang gak ngurus dan tidak mau mencoba memahami dan mengotak-atik
setiap kata.
gaya
sms yang aku pernah aku lalui gak cuma itu aja. masih ada lho. mulai dari
mengganti kaidah dan manfaat tanda titik "." dengan tanda tanya
"?". jadi ketika emang saatnya tanda tanya yang dipakai (pada kalimat
pertanyaan maksudnya) pakai double ??. kalo sesama muda pasti mengerti lah.
kalo menghadapi mbakku yang tipe terakhir tadi ya repot. kagak dibaca
mungkin.hehehehehe. setelah style tanda tanya gak asik, ganti tanda seru "!".
tau kan tanda seru maknanya apa kalo dipakai dalam penulisan? yup, menandakan
berteriak, memerintah, membentak. jadi kalo berhadapan sama mbakku tipe ketiga
tadi, gak bakal dilihat deh SMSnya. pernah lhoo secara personal ngomong, kalo
smsku isinya tanda serunya di akhir kalimat. beliau bilang bentak-bentak tok.
biyuuuh rasanya jleb-jleb dan diri ini masih bersikukuh kalo yang begituan itu
yang keren. parah banget kan.
Ketika
sekarang nih, SMS super murah bahkan gratis ke sesama, aku berfikir gak usah
pakai singkatan yang rapat banget, toh ini gratis kan. jadi aku mulai menulis
sms dengan lengkap perkatanya. Nulis "kapan pulang? jangan lupa mampir ke
sini" dan "kpn plg?jgn lp mmpr
k sn" gak ada bedanya karena sekarang sudah tidak berbayar lagi smsnya. Tentunya
dengan batas gratis SMS yang ditawarkan oleh provider selulermu. Mau nulis
sepanjang apapun (bukan “sepanjang” sidoarjo ya) gak
usah disingkat. Toh sama biayanya, gratis, eman kalo tidak dipakai. Aku sih
mikirnya gitu. Beda lagi kalo kita kamu tipe manusia yang high activity. Gak ada
waktu buat nulis lengkap tanpa menyingkat. Terserahlah.
Dan ketika
aku sudah beralih dari gaya bahasa yang tak luput dari singkatan, ke style yang
menulis lengkap tanpa mengkorupsi huruf vokalnya, ada kendala. kamu tau? yup.
keypad hapeku yang bertipe 3x4. jadi satu tombol keypad bisa memuat 4 lebih
karakter, yang ketika hurufnya sama maka butuh sedikit waktu nuntuk menekan
kembali. kalo jedanya terlalu cepet yang ada juga hurufnya berubah. mesti
tahukan tipe keypad yang gimana haapeku ini. nah solusi yang aku gunakan ialah,
ketika aku menulis "untuk" maka akan muncul di layar hape seperti ini
"unTuk". yup untuk karakter yang hurufnya ada dalam 1 tombol dan itu
secara berurutan, maka biar cepat aku menghidupkan tanda capslock disalah satu
karakternya. biar cepet maksudnya. tapi lama-lama aku melihatnya kok, begini
ya. aku berfikir butuh kesabaran untuk menulis yang benar. agar tanpa ada huruf
balok ditengah kata.
maka
dari itu, karena yang kita hadapi adalah tipe-tipe manusia yang beragam.meski
ada yang mau memahami dan menerima penulisan memakai tanda apapun
(penyalahgunaan tanda tanya dan tanda seru menggantikan tanda titik), yang bisa
menangkap maksud SMS walau singkatannya super rapet dan kadang juga
penulisannya gak sesuai (misal y diganti Z, pernah nih manggil namaku via sms
dari aslinya namaku yuni, jadi zuni, lheee anehkan, aku gak terima aja nama
panggilanku depane Y diganti Z. gak 1 orang lho masalahnya yang manggil aku
zuni via SMS). dan aku juga salah satu orang yang tidak menyetujui ketika usia
sudah menjelang matang masih juga menulis sms kayak gitu -mengingatkan diri-
ayoo dong nulis yang bener, disingkat bolehlah, tapi ya tolong gunakan yang benar,
Z ya Z, jangan Z buat gantikan Y, Z jangan menggantikan S dan lain-lain. karena
tidak semua orang mampu memahami, okelah pada temen-temen dekat pakai style
yang seperti itu, tapi kita kan berkomunikasi dengan orang yang tidak begitu
dekat dengan kita juga gitu, jadi saranku gunakan style yang umum saja. kita
tetep keren kok meskipun penulisan SMSnya biasa saja.
Nb: aku terbuka untuk menerima kritik dan saran,
maaf kalo menyinggung.
Ini sekedar cerita yang digunakan untuk mengingatkan khususnya mengingatkan
diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar