Kamis, 30 Juli 2015

ini 'style' tulisan smsku


kamu pasti pernah mengalami hal ini. kira-kira ini terjadi ketika usiamu SMP-SMA lah. kenapa aku bilang masa SMP-SMA? Apa yang akan diangkat kali ini? Mari kita bahas. Karena ketika aku diusia itu mulai marak bermunculan Hape yang mulai menggeser ketenaran wartel (Warung Telepon) dan telepon rumah. review sedikit pada saat aku SD itu pernah diajak ke wartel. Beeeeuh pakai antri segala lagi. Saat aku ke wartel sih antrinya tidak terlalu panjang. Yang penting Judulnya antri. dengan bilik yang disediakan oleh pemilik wartel. bilik transparan dari kaca muat 1 orang, yaaa kalo diisi 2-3 orang masih masih cukup asalkan masing-masingnya tidak memakan space yang besar. hehehe. belum lagi ketika ada pemberitahuan penting dari saudara jauh nih, pasti nelponnya ke tetangga. tetangga menerima telepon, lalu dari tetangga mentransfer/datang ke rumah kita ngasih tau kalo si A saudara jauh sedang telepon. si tetangga ini mungkin menutup teleponnya disuruh nunggu mau dipanggilkan. kalo kita sudah datang di rumahnya tetangga, nunggu ditelepon balik sama saudaranya. begitulah kira-kira cerita masa sebelum banyak yang mempunyai telepon seluler.

sedikit cerita ini, kalau yang sudah punya telepon seluler jangan kira tanpa hambatan. hambatan paling krusial itu masalah jaringan atau gak ada sinyal. yah maklumlah daerah rumahku masih jauh dari kota. denger-denger ini yang punya hape (yang hidupnya di kota besar seperti jakarte karena suasana yang sedang aku ceritakan ini saat lebaran, jadi yaa yang dari jakarte mudik ke desanya) itu harus naik ke pohon, bahkan atap teras rumah, karena waktu itu ada sebagian atap teras milik tetanggaku terbuat dari semen yang dicor. susah kan perjuangan sekedar untuk mendapatkan jaringan seluler.

kembali ke tema awal, seiring berjalannya waktu banyak nih yang punya hape, alasannya biar mudah komunikasi dengan saudara. tapi kan kita punya teman, relasi dll walhasil sering deh komunikasi dengan mereka-mereka. oiya berkat ini juga mulai banyak menjamur pengusaha counter. tempat mengisi pulsa. nah waktu itu biaya SMS dan telepon tergolong mahal. bisa-bisa 1 kali ngirim sms sampek lho 350 perak. wuuih mahal ya. berbeda kalo sekarang. kirim 2 gratis 250 SMS (ini berdasar provider seluler) yang sedang kau pakai lho. Dan telepon juga mahal.

semakin tambah hari semakin bermunculanlah provider-provider seluler yang membidik pasar GSM. dan promosi gencar-gencar dilakukan untuk memikat pelanggan. perang tarif deh. ditambah lagi beli karu perdana juga lumayan murah. dan bagi yang muda sepertiku yang kala itu tergoda deh untuk mencicipi promo-promo yang ditawarkan. namun tidak sering kok. soalnya, hape itu bagaikan tivi. kenapa aku bilang TV, karena kebanyakan 1 rumah 1 TV. jadi kala itu 1 rumah 1 hape. begitulah yang terjadi kala itu.

Nah ini dia nih, dengan tarif SMS yang tak semurah sekarang, kala itu untuk mensiasati konten SMS yang terbatas 160 karakter sedang yang ingin disampaikan seabrek kata, akhirnya menulis sms dengan menyingkat-nyingkat tiap kata. yaa minimal menghilangkan huruf vokalnya. contoh nih

penulisan normal "kapan pulang? jangan lupa mampir ke sini"

versi penyingkatan tulisan "kpn plg?jgn lp mmpr k sn"

itu sih biasa. yang paling luar biasa begini "KpnPlg?JgnLpMmprKSn"

dengan menghilangkan semua spasinya. sebenarnya tidak semuanya aku menerima sms dari teman khususnya, kalo dari saudara ya disingkat sih disingkat tapi gak separah anak muda ngetiknya. dan dengan sok nya menganggap kalau ngetik gak pakai disingkat yang ekstra rapet (maksudnya tanpa 1 pun huruf vokal kecuali huruf depan) itu gak keren gitu. hahahaha. sekarang jujur saja rasanya kayak gitu justru yang gak keren. bahasa jawanya "kecakot" sama anggapanku sendiri. lebih enak gitu nulis lengkap. yaa walaupun tulisan SMS saya yang sekarang belum sempurna sesuai dengan EyD. masih ada 1 dua kata yang aku menuliskannya  belum sesuai sama kaidah. tolong dimaklumi. soalnya kalo aku sms cenderung pakai bahasa yang campur. antara jawa dan indonesia. maaf ya.

hmm sebelum melangkah ke cerita yang lebih dalam, aku tekankan bahwa tulisan ini berdasarkan dari pengalaman pribadi, tidak bermaksud menyindir siapapun. beneran dengan jujur saya yuni pernah mengalami masa-masa seperti itu. kalo merasa tergelitik ya maaf saja ya.

keanehan penulisan tidak sampai disini saja. banyak contoh model pengetikan sms yang jauh kalo tak baca lagi konyol. pengen ketawa dan malu gitu ketika mengingat-ingat. nih aku kasih liat

semua=smw
dan=n
cewek=cwk (sering rancu sama cowok, akhirnya muncul alternatif penulisan cwe, kalo cowok ya cwo)
kalau=klo, kl
atau=atw
juga=jg, jga (rancu sama jaga pinter-pinternya kita deh)
nya=x
sampai=mpe
aku=aq,q
kamu=qm, km, kmu, u
dan masih banyak lagi.

nulis yang disingkat bukan berarti resiko. resiko kesalahpahaman ada lho. kenapa ada? namanya pesen singkat, pasti pengennya balesnya juga singkat. kalo ternyata 1 kali dibaca oleh penerima SMS lalu penerima menafsirkan B padahal yang dimaksud A. hayoo repot kan.

dari sini juga aku pernah mendapat komplain dari saudara kandungku. yang protes saudaraku yang cewek ini. mbakku ada 3. ada yang memang mengikuti perkembangan bahasa per-SMS-an, ada yang berusaha keras membaca dan memahami makna dari isi SMSku, ada yang gak ngurus dan tidak mau mencoba memahami dan mengotak-atik setiap kata.

gaya sms yang aku pernah aku lalui gak cuma itu aja. masih ada lho. mulai dari mengganti kaidah dan manfaat tanda titik "." dengan tanda tanya "?". jadi ketika emang saatnya tanda tanya yang dipakai (pada kalimat pertanyaan maksudnya) pakai double ??. kalo sesama muda pasti mengerti lah. kalo menghadapi mbakku yang tipe terakhir tadi ya repot. kagak dibaca mungkin.hehehehehe. setelah style tanda tanya gak asik, ganti tanda seru "!". tau kan tanda seru maknanya apa kalo dipakai dalam penulisan? yup, menandakan berteriak, memerintah, membentak. jadi kalo berhadapan sama mbakku tipe ketiga tadi, gak bakal dilihat deh SMSnya. pernah lhoo secara personal ngomong, kalo smsku isinya tanda serunya di akhir kalimat. beliau bilang bentak-bentak tok. biyuuuh rasanya jleb-jleb dan diri ini masih bersikukuh kalo yang begituan itu yang keren. parah banget kan.

Ketika sekarang nih, SMS super murah bahkan gratis ke sesama, aku berfikir gak usah pakai singkatan yang rapat banget, toh ini gratis kan. jadi aku mulai menulis sms dengan lengkap perkatanya. Nulis "kapan pulang? jangan lupa mampir ke sini" dan  "kpn plg?jgn lp mmpr k sn" gak ada bedanya karena sekarang sudah tidak berbayar lagi smsnya. Tentunya dengan batas gratis SMS yang ditawarkan oleh provider selulermu. Mau nulis sepanjang apapun (bukan “sepanjang” sidoarjo  ya)  gak usah disingkat. Toh sama biayanya, gratis, eman kalo tidak dipakai. Aku sih mikirnya gitu. Beda lagi kalo kita kamu tipe manusia yang high activity. Gak ada waktu buat nulis lengkap tanpa menyingkat. Terserahlah.

Dan ketika aku sudah beralih dari gaya bahasa yang tak luput dari singkatan, ke style yang menulis lengkap tanpa mengkorupsi huruf vokalnya, ada kendala. kamu tau? yup. keypad hapeku yang bertipe 3x4. jadi satu tombol keypad bisa memuat 4 lebih karakter, yang ketika hurufnya sama maka butuh sedikit waktu nuntuk menekan kembali. kalo jedanya terlalu cepet yang ada juga hurufnya berubah. mesti tahukan tipe keypad yang gimana haapeku ini. nah solusi yang aku gunakan ialah, ketika aku menulis "untuk" maka akan muncul di layar hape seperti ini "unTuk". yup untuk karakter yang hurufnya ada dalam 1 tombol dan itu secara berurutan, maka biar cepat aku menghidupkan tanda capslock disalah satu karakternya. biar cepet maksudnya. tapi lama-lama aku melihatnya kok, begini ya. aku berfikir butuh kesabaran untuk menulis yang benar. agar tanpa ada huruf balok ditengah kata.

maka dari itu, karena yang kita hadapi adalah tipe-tipe manusia yang beragam.meski ada yang mau memahami dan menerima penulisan memakai tanda apapun (penyalahgunaan tanda tanya dan tanda seru menggantikan tanda titik), yang bisa menangkap maksud SMS walau singkatannya super rapet dan kadang juga penulisannya gak sesuai (misal y diganti Z, pernah nih manggil namaku via sms dari aslinya namaku yuni, jadi zuni, lheee anehkan, aku gak terima aja nama panggilanku depane Y diganti Z. gak 1 orang lho masalahnya yang manggil aku zuni via SMS). dan aku juga salah satu orang yang tidak menyetujui ketika usia sudah menjelang matang masih juga menulis sms kayak gitu -mengingatkan diri- ayoo dong nulis yang bener, disingkat bolehlah, tapi ya tolong gunakan yang benar, Z ya Z, jangan Z buat gantikan Y, Z jangan menggantikan S dan lain-lain. karena tidak semua orang mampu memahami, okelah pada temen-temen dekat pakai style yang seperti itu, tapi kita kan berkomunikasi dengan orang yang tidak begitu dekat dengan kita juga gitu, jadi saranku gunakan style yang umum saja. kita tetep keren kok meskipun penulisan SMSnya biasa saja.

Nb:  aku terbuka untuk menerima kritik dan saran, maaf kalo menyinggung. Ini sekedar cerita yang digunakan untuk mengingatkan khususnya mengingatkan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar